Selasa, 07 Juni 2016

UNIK, TAMAN BACA KESIMAN BIKIN BETAH BERLAMA-LAMA


DENPASAR – Pariwisata Bali memang sedari dulu menjadi sorotan publik Indonesia maupun Internasional. Ada banyak sekali tempat wisata seru yang bisa kamu kunjungi, mulai dari alam, pantai, hingga budayanya. Tetapi dari sekian banyak tempat wisata tersebut, uniknya ada sebuah tempat wisata edukasi yang terlihat menarik, yakni Taman Baca Kesiman (TBK) yang berlokasi di jalan Sedap Malam, Kesiman-Denpasar. kenapa dikatakan tempat wisata edukasi?, jawabannya adalah karena di TBK memiliki ratusan bahkan hingga ribuan koleksi buku dari berbagai macam jenis, seperti dari novel, puisi, majalah, buku-buku bacaan (sejarah, sastra, musik, budaya, dan politik). Dari karya Pramoedya Ananta Toer, Noam Chomsky, hingga pemikir Iran Ali Syariati. Selain itu, alasan lainnya, yaitu karena TBK hadir sebagai tempat baca dengan suasana yang sederhana, lebih fleksibel namun unik dan menarik.

  
 TBK didesain layaknya taman yang sarat dengan kehangatan suasana alam, sehingga yang didapatkan oleh pengunjung adalah pleasure, ketenangan, dan kebahagiaan. Wajarnya, siang di sebuah kota yang padat dengan kendaraan berlalu-lalang dan panas yang menyengat, tentu TBK menyediakan wadah sebagai pelegahnya. Disana, saat memasuki gerbang, situasi berubah mendadak tenang bahkan kontras dengan suasana masyarakat kota diluar yang sibuk dengan aktivitasnya. 
Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan tanaman hijau serta pohon rindang diantara jalan yang mengiringi kalian untuk masuk di sebuah rumah bertingkat dan berteras. Hiasan berupa patung, gambar, dan lukisan di pajang depan teras, bangunannya yang tersusun rapi oleh bilah-bilah kayu berwarna coklat muda memberi kesan klasik. Terlihat perpaduan yang harmonis, dengan disisihkan jejeran meja, kursi, dan tamanam yang sudah tertata rapi di depan halaman berukuran luas itu. Di dalam rumah tersebut, terdapat susunan buku hasil koleksi yang terbentang menutupi setiap sisi rumah.         Di lantai atas, merupakan studio yang sering digunakan sebagai studio musik. “TBK adalah hasil kreatifitas sekaligus bentuk kepedulian sang pemilik, Agung Alit terhadap rendahnya minat baca yang ada di masyarakat, sekaligus sebagai wadah atau sarana bagi siapa saja, khusunya anak muda untuk mengeksplor lebih mengenai apa saja. khususnya pendidikan,” ujar Indra selaku anggota team yang mengelola TBK saat ditemui,beberapa waktu lalu. 

 TBK adalah sosok perpustakaan yang humanis dan ramah lingkungan. Jika selama ini kita mendengar istilah green library, maka TBK bisa dikategorikan sebagai green Library. Karena pada dasarnya TBK hadir dengan konsep alam (lingkungan) yang di padukan dengan konsep perpustakaan. Uniknya, selain berfungsi sebagai taman bacaan, juga bisa dikatakan sebagai tempat wisata dari anak-anak muda dan keluarga yang ingin berkumpul. Bahkan dari komunitas atau organisasi yang ingin mencari tempat nongkrong, TBK menyediakan halaman yang berukuran luas. Tidak kalah menariknya, TBK juga menyediakan berbagai macam makanan dan minuman guna memudahkan pengunjung untuk bisa menikmati kebersamaannya. Tidak hanya itu, ada free wifi yang bisa digunakan untuk menambah informasi selain dari sumber buku yang telah disediakan di TBK. Tentunya di Bali sendiri untuk memiliki ruang baca yang nyaman, memang masih menjadi barang mewah. Apalagi tradisi membaca masih lemah. Untuk mengadapi realita itu, TBK menunjukan tempat wisata edukasi yang jauh dari kesan perpustakaan yang kaku dan serius. TBK di buka dari jam 10.00 pagi – 06.00 malam setiap harinya. Jika ingin berlama-lama, biasanya pengunjung di izinkan untuk menghubungi langsung ke petugas yang sedang bertugas. 

semoga bermanfaat !!!

PENULIS : Virgilius P. Ngalong

7 komentar:

  1. Nice feature mate...keep on going...

    BalasHapus
  2. thanks teman, kapan-kapan kita buat kegiatan bedah buku disana.

    BalasHapus
  3. nice 😉 jadi mau kesana lagi. ke TBK lagi 💕

    BalasHapus
  4. Kenyamanan dan ketenagan taman bacaan yg menanambah minat untuk pembaca abang e.hehe Seni Tempat de TBK ho kole ge.hehehe sukses kae.gb

    BalasHapus
  5. Hehehehehe thanks ari... bru mencoba bercerita e... siapa tau ada manfaatnya. Thanks sdh mampir ari,,,

    BalasHapus
  6. Hehe berawal dari cerita e bang.pasti lebih nantinya..hehe..aku rme bayang mnga taman bacan ce rtg.lokasin ga eta daera SMA 2..heheh seni kat ta bang e..membaca sambil liat kota rutwng.hahaha tmbo wange e bang.sukses kae.tabe

    BalasHapus
  7. Yahhh..mudah2han e... oleh gagah tu ung eme nitu e... okok. Thnaks ge...

    BalasHapus